Jakarta, Virenial.com – Dimasa pandemi kemarin, banyak sekali orang yang di PHK secara sepihak pada tempat mereka bekerja. Hal ini dikarenakan pemasukan pada setiap perusahaan mengalami penurunan yang cukup drastis.
Sehingga mau tidak mau, pihak perusahaan harus memutuskan hubungan kerja seseorang secara sepihak yang mengakibatkan bertambahnya jumlah pengangguran ditanah Indonesia sekarang ini.
Yang mana Badan Pusat Statistik atau BPS mengatakan, bahwa angka pengangguran di Indonesia sekarang ini sudah mencapai 8,24 juta orang pada periode Agustus 2024 yang lalu.
Nah dari jumlah pengangguran tersebut, tidak heran jika banyak orang yang melakukan tindakan kejahatan yang bisa dilihat dari berita-berita yang sudah beredar sekarang ini seperti pembobolan rekening Bank.
Yang dimana, ada berbagai cara pelaku kejahatan dalam melakukan pembobolan rekening Bank orang lain yakni dengan bermodalan ponsel genggam saja.
Perlu anda ketahui juga, bahwa hal ini sering disebut menggunakan rekayasa sosial atau Sosial Engineering lho guys.
Sosial Engineering sendiri merupakan sebuah trik atau cara manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi pribadi atau rahasia seseorang dan nantinya akan dimanfaatkan untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Mungkin untuk lebih jelasnya, anda bisa simak ulasan dibawah ini sampai selesai karena kami akan membagikan informasi mengenai cara bobol Bank dalam 10 menit yang dilakukan oleh pelaku kejahatan.
Penjelasan Social Engineering
Yang mana informasi yang kami bagikan ini hanya sebagai proses pembelajaran atau pengetahuan saja dan berhati-hati agar anda tidak memberikan data pribadi ke orang lain.
Social Engineering merupakan manipulasi psikologis untuk mendapatkan sebuah informasi rahasia seseorang tanpa seseorang tersebut menyadari, bahwa mereka tengah dalam tahap penipuan.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sendiri sudah pernah memberikan himbauan yang merupakan cara pencegahan dan gambaran modus dari kejahatan pembobolan rekening Bank yang sekarang ini tengah viral dalam akun Twitter-nya beberapa waktu yang lalu.
Yups, didalam Tweet Twitter Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menjelaskan bahwa kebocoran data pribadi orang lain ini bisa terjadi salah satunya karena pemilik data sengaja memberikan informasi tersebut kepada pihak lain.
Atau ada juga pihak lain yang berusaha tengah mencuri informasi data pribadi seseorang dengan menggunakan cara tertentu, termasuk dengan rekayasa sosial ini.
Hal tersebut bisa terjadi dengan adanya alasan apapun, namun alangkah baiknya anda tetap berhati-hati jika ada seseorang yang meminta data pribadi anda meskipun dari pihak Bank itu sendiri ya guys.
Dan apabila anda penasaran sekali dengan cara bobol Bank dalam 10 menit melalui Social Engineering ini, maka dengan begitu anda bisa menyimak ulasan dibawah ini sampai akhir.
Cara Bobol Bank Dalam 10 Menit Melalui Social Engineering
Perlu diketahui, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sendiri juga mengungkapkan mekanisme pencurian melalui Social Engineering yang dilakukan oleh pihak tersangka bertujuan untuk menghimbau agar anda lebih waspada lagi.
Nah bila anda masih penasaran, silahkan simak langsung langkah-langkah atau skema cara bobol Bank dalam 10 menit melalui Social Engineering yaitu sebagai berikut:
- Langkah pertama yang dilakukan oleh pihak tersangka adalah akan melakukan proses pengintaian terhadap targetnya.
- Nah setelah menentukan target yang akan menjadi pusat tujuannya, maka si pelaku akan menghubungi si target tersebut.
- Lalu pelaku akan berusaha meyakinkan dengan janji-jani tertentu serta menggiringnya untuk menyampaikan data pribadi yang bersifat rahasia.
- Pada saat si target sudah yakin, maka pihak pelaku akan mengirimkan sebuah link pada email si target dan tautan tersebut secara otomatis akan mencuri data pribadi si target yang tersimpan di dalam Smartphone mereka jika diakses.
- Dan apabila si target membuka link tersebut, maka pihak pelaku tidak membutuhkan waktu lama untuk menjelajahi akun keuangan si target dengan menggunakan informasi beserta data pribadi korban yang didapat.
- Selesai.
Selain itu, terdapat juga beberapa modus yang dilakukan oleh pihak tersangka untuk membuat akun palsu dan bertransaksi tanpa diketahui oleh siapapun didalam rekening Bank orang lain tersebut.
Dimana, pelaku akan mencuri data pribadi seseorang dengan 2 cara yang meliputi pelaku akan melalui proses survei dan meminta data pribadi seperti KTP beserta foto diri si target.
Trik atau cara kedua yakni meliputi pihak pelaku akan merayu si target dengan memberikan sejumlah uang tunai agar si target memberikan data pribadinya seperti KTP dan juga fotonya.
Meskipun demikian, anda bisa lho menghindari beberapa modus tersebut hingga uang anda tetap aman didalam rekening Bank ya guys.
Tips Menghindari Modus Pembobolan Bank
Nah agar tetap aman dan tidak terjadi apa-apa, alangkah baiknya anda bisa simak trik menghindari modus pembobolan Bank yang sering dilakukan oleh beberapa oknum yaitu sebagai berikut:
- Jangan mudah percaya dengan imimg-iming atau informasi yang diberikan oleh orang yang tidak dikenal.
- Tidak memberikan data pribadi ke orang lain, sekalipun itu pihak Bank.
- Alangkah baiknya silahkan perhatikan akses yang diminta orang lain disetiap aplikasi yang digunakan tersebut.
- Bacalah dengan teliti kebijakan privasi dari setiap aplikasi.
- Dan jangan mudah memberikan orang lain untuk meminjam Smartphone anda.
Alangkah baiknya, hindari semua hal diatas agar tidak terjadi hal yang merugikan satu pihak saja dan lebih berhati-hatilah dengan orang yang memberikan iming-iming palsu yang bertujuan untuk mencuri data pribadi anda sendiri.
Perlu kami ingatkan kembali, silahkan tetap berhati-hati dalam memberikan data pribadi kepada orang lain dan disarankan jangan pernah memberikan data ke siapapun termasuk pihak Bank ya guys.
Yups dengan adanya pembahasan ini, tentunya anda sudah mengetahui trik atau skema yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri uang anda. Sekian dan semoga bermanfaat.
